Pdt. DR. Japarlin Marbun (Ketum GBI)
“Salah satu tugas pokok atau misi Gereja adalah untuk menggarami dan menerangi dunia ini dan mempengaruhi masyarakat dengan Injil Kristus. Tugas ini bisa tercapai apabila Gereja bisa berfungsi sebagai abdi/pelayan masyarakat dan apabila Gereja bisa berakar di dalam masyarakat. Dengan bertumbuh dalam kasih, persaudaraan dan kekudusan Tuhan, dan dengan memberikan pelayanan, konseling, dan nasehat-nasehat bagi orang yang membutuhkan, maka kehadiran Gereja bisa bermakna dan berdampak besar bagi masyarakat dan bangsa. Karena itu, Gereja jangan berfungsi sebagai perkumpulan orang-orang suci saja, tetapi harus bisa berfungsi sebagai Rumah Transformasi bagi masyarakat/bangsa, bagi orang-orang berdosa, sebagai tempat perbaikan spiritual manusia. Gereja harus mampu memberikan jawaban-jawaban alkitabiah atas problem-problem kehidupan masyarakat baik pada saat krisis maupun tidak.”demikian disampaikan Pdt. DR. Japarlin Marbun, Ketua Umum GBI yang baru terpilih untuk periode 2014-2018, dalam acara silaturahmi dengan wartawan dan media Kristen, di Graha Bethel, Jakarta.
Menurut Pdt. Japarlin, Kita sedang hidup di masa-masa krisis. Saat ini adalah masa kritis bagi bangsa kita. Angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi. Keluarga yang broken home semakin banyak. Harga BBM akan naik dan pasti akan membuat harga-harga kebutuhan pokok melambung. Jadi, ada banyak pekerjaan yang harus Gereja lakukan dalam dinamika perkembangan masyarakat ke depan. Gereja tidak boleh bersikap pasif, tetapi harus bersikap pro aktif, partisipatif dan berinisiatif untuk turut memberikan solusi-solusi bagi problem kemanusiaan dan problem kebangsaan. Gereja dituntut untuk mampu membantu memenuhi kebutuhan orang, baik secara rohani, emosional dan fisik. Gereja dituntut untuk menghadirkan syalom, kabar baik, kedamaian dan perdamaian dan mengupayakan kesejahteraan bagi bangsa dan masyarakat. Gereja harus merespons kebutuhan-kebutuhan manusia yang paling mendalam.
Pdt. Japarlin menegaskan, “Ada 7 program pokok yang akan dikerjakan oleh kepengurusan Sinode GBI 2014-1018, guna mewujudkan Visi Menuju GBI MANTAB; M (maju, mandiri, otonom); A (Andalkan Tuhan); N (Niat Tulus, Murni dan Kudus); T (Tertib); A (Ayomi); P (Profesional). GBI Mantap adalah Gerakan Menuju Gereja (GBI) yang sehat, kuat, maju dan berdampak. Ke-7 program pokok tersebut adalah:
- Pemberdayaan Pejabat & Warga Jemaat.
- Pekabaran Injil, Misi & Penanaman Gereja.
- Pemberdayaan Keluarga & Masyarakat.
- Penguatan Organisasi & Kepemimpinan.
- Pengembangan Pendidikan & Ajaran.
- Penguatan Jemaat Lokal.
- Peningkatan Peran Gereja bagi Bangsa & Negara.
Sementara itu, Sekretaris I BPH GBI periode 2014-2018, Pdt. Himawan Leonardo menyatakan, Seiring kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat, Gereja dan umat Kristen harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan zaman, di tengah kemajuan ekonomi bangsa. Gereja harus menjadi gudang SDM dan pusat keunggulan bagi bangsa dan masyarakat. Selain itu, perlu juga menjangkau generasi-generasi muda. Dengan modal dan potensi SDM yang sudah dimiliki GBI saat ini, seperti 23 ribu orang Pendeta, 5300 gereja lokal dan jumlah jemaat sekitar 2 juta orang di seluruh Indonesia dan dunia, GBI harus didorong untuk berkarya dan berkontribusi besar dalam pembangunan nasional.
Hadir pada acara silaturahmi ini yaitu Ketua Umum BPH GBI periode 2014-2018 Pdt. Japarlin Marbun, Ketua Departemen Theologia Pdt. DR. Rubin Adi Abraham, Pdt. Timotius Tan (Ketua Departemen Pemuda dan Anak), Pdt. Himawan Leonardo (Sekretaris I BPH) dan Pdt. Suyapto Tandyawasesa, M.Th. (Bendahara Umum). (Hotben Lingga)
Posting Komentar untuk "Tugas Pokok Gereja adalah untuk Menggarami dan Menerangi Dunia dengan Injil Kristus"