Blogger Jateng

FORSTA KALBE KEMBANGKAN TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN ALKES LOKAL

FORSTA KALBE KEMBANGKAN TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN ALKES LOKAL

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) mengembangkan teknologi untuk kemandirian alat kesehatan (alkes) lokal. Konsistensi ini sekaligus mendukung pemerintah membangun ketahanan nasional di industri alkes lokal.

Produk pertama Forsta ialah surgical suture atau benang bedah dengan local content lebih dari 40 persen. Sedangkan industri alat kesehatan hingga saat ini masih didominasi import, yakni sekitar 80-90 persen.

“Dalam usia tiga tahun, Forsta sudah berhasil mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik), sertifikat ISO 13485, halal dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ujar Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat.

“Forsta bertekad memastikan ketersediaan produk alkes yang critical di dalam negeri. Forsta didukung oleh Kemenkes, LPS, dan Kemenko Marves agar bisa pitching project pembangunan fasilitas produk-produk alkes lainnya pada investor asing,” tambahnya.

Selain itu, Forsta diundang sebagai salah satu pembicara dalam Bloomberg CEO Forum, side event G20 di Bali pada 11 November 2022. Pada agenda tersebut, disampaikan peran Kalbe melalui Forsta dalam membangun global health sector resilience. Juga tentang kolaborasi dengan berbagai partner global yang sangat penting untuk mewujudkan distribusi fasilitas manufaktur dan pusat riset yang merata di berbagai belahan dunia.

“Forsta juga didukung oleh Kemenkes, Kemenlu melalui KBRI Berlin dan Kemendag cq Atase Perdagangan Berlin dan Hamburg untuk ikut serta dalam pameran alkes terbesar di dunia, yaitu Medica 2022 di Jerman pada 14-17 November,” tutur Yvone.

Pada kesempatan itu, Forsta membawa surgical suture dan mendapatkan respons sangat baik dari para potensial customer. Kualitas produk yang dihasilkan Forsta juga mendapatkan pengakuan dari produsen suture global.

Konsistensi Forsta tak berhenti sampai di situ. Forsta menandatangani MoU dengan dua company teknologi dari Italia yaitu Tecnoideal dan BMI sebagai teknologi partner dalam membangun kompetensi manufaktur beragam produk alkes dengan konten teknologi di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada hari pertama opening Medica 2022, dan turut disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Konsulat Jenderal RI Acep Somantri, Staf Khusus Menteri Kesehatan RI bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D, Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lupi Trilaksono, dan jajaran Kemeterian Kesehatan lainnya.

“Ke depannya, Forsta akan terus mendukung pemerintah dengan membangun kompetensi manufaktur beragam produk alkes lainnya, sehingga Forsta bisa selalu menjadi Manufacturing partner yang bisa melayani berbagai market, baik domestik maupun global,” tutup Yvone.

Sekilas tentang Kalbe

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep, divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas, multivitamin dan minuman supplemen siap saji, divisi nutrisi; dan divisi distribusi & logistik.

Kalbe juga telah mengembangkan ekosistem layanan digital bagi masyarakat yang bersifat B2B yakni EMOS dan layanan B2C yakni KlikDokter. EMOS adalah sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi melakukan manajemen stok atau supply chain, sedangkan KlikDokter adalah platform digital untuk layanan kesehatan khususnya telemedicine yang menyediakan konsultasi kesehatan dan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, Kalbe juga memiliki manufaktur Medical Device & Diagnostic, yaitu KalGen DNA dan Forsta. KalGen DNA merupakan perusahaan joint venture antara PT Bifarma Adiluhung (anak usaha Kalbe) dengan perusahaan Malaysia, DNA Lab. yang bergerak di bidang manufaktur IVD dengan fokus di pemeriksaan molekular untuk kanker maupun penyakit infeksi. Sedangkan, Forsta didirikan pada 8 Mei 2019 sebagai wujud komitmen Kalbe Group mendukung pemerintah untuk membangun ketahanan nasional di industri manufaktur alkes.

Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 76 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).

–oOo—

Posting Komentar untuk "FORSTA KALBE KEMBANGKAN TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN ALKES LOKAL"