Oleh: Thony Ermando
Jakarta, Suarakristen.com.,
Hotel Maharaja di Jalan Kapten Tendean dipenuhi para undangan dan anggota Persekutuan Doa Makassar tepatnya di lantai 2. Sekitar lima ratus orabg yang hadir membuat susana malam itu berbeda dengan biasanya di mana saat itu pengunjung hotel dipenuhi masyarakat dari wilayah Indonesia Timur. Rupanya menurut salah satu pendetanya R Sanggalorang yang juga pendiri PD Makasar, malam itu ibadah sengaja dibuat berbeda karena ada dua moment yang dilaksanakan pertama ibadah Natal dan awal tahun, kedua ulang tahun ketua dan pendiri PDM Louis Pakaila yang ke 61 tahun. Acara ini dihadiri juga oleh mitra kerjanya dari manca negara, Perancis, Italia, Belgia, Belanda. Saat ini PD Makasar sudah memasuki usianya yang ke 16 tahun yang akan dirayakan bulan April mendatang.
Dalam ibadah malam itu ditampilkan Narvah Urbah. Mantan artis ini menyampaikan kesaksiannya. Ada juga artis Rizma Simbolon, Lita Zein dan artis lainnya. Terlihat juga cendikiawan dan tokoh Nasional Frans Magnis Suseno hadir pada perayaan Natal dan awal tahun PDM.
Ibadah syukur malam itu semakin semarak dan mendapat perhatian besar dari sahabat-sahabat Louis Pakaela baik teman-teman yang seiman maupun teman yang masih menganut agama lamanya. “Saya malam ini merasa bahagia ternyata banyak teman dan sahabat yang peduli yang mau menyempatkan hadir untuk bersama mengikuti ibadah syukur HUT saya” terang Louis ketika ditemui kesibukannya mendapat ucapan selamat dari kolega dan para sahabatnya.
Sejarah berdirinya PDM(Persekutuan Doa Makassar)
Persektuan Doa Makasar sudah mengalami beberapa kali pergantian Ketum (Ketua Umum) yang didirikan sejak tahun 2000. Sekilas tentang PD Makasar sendiri awalnya hanya ajang untuk berkumpul para alumni dari salah satu sekolah di Makasar. Salah satu penggagasnya pendeta R sanggalorang dan Kopayos. Seiring perjalanan waktu para alumni yang tadinya hanya sekedar kangen-kangenan ini ada terbersit dalam pembicaraan agar membuat suatu kegiatan yang lebih bermamfaat ketimbang sekedar makan-makan. Maka akhirnya disepakati membentuk sebuah persekutuan sehingga selain bisa melepas rasa kangen tetapi ada manfaat untuk pertumbuhan iman, akhirnya terbentuklah persekutuan doa Makassar.
Kumpul kumpul alumni dan perbincangan tersebut berbuah hasil untuk mendirikan PDM(Persekutuan Doa Makassar) itu terjadi 16(enam belas) tahun yang lalu “ jelas Pdt. Tony pada pers, saya termasuk salah satu pendiri ujarnya, pertama kali kami melakukan ibadah di Gedung Wisma Metropolitan, dilakukan 1(satu) bulan sekali , kemudian pindah ke Wisma Dharmala, Kebun Sirih, saat ini sudah punya base di ITC Cempaka Mas” terangnya. PDM bukan hanya ada di Jakarta tapi ada di Makassar, Bali, saat ini Pak Louis sudah membuka cabang di Paris sudah berjalan 2(dua) tahun” terangnya. PDM tidak akan menjadi Gereja seperti banyak Persekutuan Doa menjadi Gereja, karena di PDM terdiri dari banyak Denominasi Gereja, seperti ada Katolik, ada Protestan, dan di PDM terdiri dari banyak suku bangsa, ada Manado, Papua, Batak, Jawa” jelas Pdt. Tony, di kota Makassar sudah berdiri sejak 8 tahun yang lalu, PDM bukan gereja tetapi sutu komunitas berkumpul, beribadah dan berdoa bagi bangsa.Saat ini PDM memiliki basecampnya di salah satu ruko di Cempaka Mas Jakarta Utara dan rutin diadakan ibadah setiap hari Sabtu.
Sedangkan para anggotanya yang menurut pendeta Louis M Pakaila ketua umum PD Makasar saat ini sudah mencapai seribuan, tentu saja anggota ini bukan saja alumni sekolah tersebut tetapi setiap orang yang lahir di Makasar ataupun pernah tinggal di Makasar Sulawesi Selatan. Malahan kini PD Makasar semakin membuka diri dan kebanyakan justru anggotanya hasil dari penginjilan yang dilakukan PD Makasar. ” Bisa dikatakan empat puluh persen anggota PD Makasar itu petobat-petobat baru, kami melakukan penginjilan keluar dan sudah banyak pengikut Kristus melalui penginjilan PDM” tegas Louis . (Thony)
Posting Komentar untuk "Semarak, Ibadah Natal & Tahun Baru Persekutuan Doa Makasar"